Postingan

How To Facilitate The Business Process Mapping?

Welcome July, Semoga dengan memasuki bulan Juli ini kita semua masih tetap semangat menjalani semester kedua di tahun 2012. Well, pada tulisan saya sebelumnya yang berjudul Introduction Business Process telah kita ketahui bersama mengenai definisi dan manfaatnya. Di kesempatan kali ini saya ingin menambahkan lagi materi mengenai Business Process yang saya dapat dari hasil diskusi dengan rekan-rekan sesama member Business Process Mapping Group yang ada di LinkedIn beberapa waktu yang lalu. Agar lebih singkat berikut ini petikan hasil diskusi dengan topik "Bagaimana cara untuk memfasilitasi tim dalam mendefinisikan business process-nya" yang dibuka oleh salah satu member.

Introduction to Business Process

Gambar
Tanpa terasa ternyata sudah lama ya saya tidak menambah materi di blog ini. Jika diperbolehkan saya ingin berapologi kesibukan sangat menyita waktu saya sehingga tidak ada waktu lagi untuk menulis. Tapi itu sangat amat tidak boleh terjadi karena menulis adalah salah satu cara untuk menuangkan apa yang ada di dalam pikiran saya dengan harapan dapat memberikan sedikit insight atau wawasan bagi para pembaca. Well , pada bagian ini saya ingin sharing tentang apa yang saya pahami mengenai Business Process (BP) yang sangat dibutuhkan sebagai mindframe system dalam pengambilan keputusan di suatu organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, kita juga akan membahas materi ini secara sistematis agar lebih mudah untuk dipahami.

Which Comes First? Position or Preparation?

Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi sedikit mengenai pengalaman saya dalam mempelajari leadership dari berbagai buku, tulisan, dan rekaman video/audio John C. Maxwell yang sangat menginspirasi saya untuk tidak pernah berhenti belajar dan belajar ( learning is the never ending process ). Artikel berikut ini saya kutip dari salah satu tulisan beliau di blog-nya (dapat Anda klik di sini ) mengenai position atau preparation . Semoga dapat menginspirasi kita untuk mau terus belajar dan mempersiapkan diri terlebih dahulu dalam memimpin ketimbang menunggu berada pada posisi sebagai pemimpin dalam suatu organisasi dan setelah itu baru mulai mencoba untuk mempelajarinya. Akhir kata, terima kasih dan selamat menikmati. Salam Excellent, Budi Andryan 

Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (Part II)

Pendahuluan Pada bagian pertama, kita telah membahas proses pengelolaan sumber daya manusia berbasis kompetensi dari segi konseptual dan praktis melalui pembagian kompetensi jabatan dan proses penyusunan elemen Core dan Technical Competency . Namun demikian, masih terdapat beberapa hal penting yang perlu kita ketahui agar proses pengelolaan sumber daya manusia berbasis kompetensi tersebut dapat mencapai tujuannya sehingga organisasi maupun orang-orang yang di dalamnya dapat merasakan manfaatnya. Pada bagian II ini, kita akan membahas mengenai bagaimana caranya melakukan pengukuran kompetensi jabatan dan proses penyusunan program pengembangan kompetensi karyawan berdasarkan hasil pengukuran tersebut, baik melalui program training, coaching , dan atau counseling karyawan hingga proses penyusunan program karir karyawan. Proses Pengkuran Kompetensi Jabatan Pembentukan Tim Kerja Salah satu tujuan disusunnya kebijakan tentang pengelolaan sumber daya manusia berbasis kompetensi adalah seb...

Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (Part I)

Pendahuluan Jika Anda adalah pengajar, profesional, konsultan, atau mahasiswa/i yang sedang menggeluti bidang Human Resources Management (HRM) atau yang lazim disebut dalam bahasa Indonesia dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ini, mungkin pernah atau setidaknya mengenal istilah kompetensi dalam proses pengelolaan sumber daya manusia baik itu di lingkungan organisasi perusahaan, pendidikan, maupun beberapa organisasi lainnya yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Kompetensi sebagai sebuah konsep telah dikembangkan di berbagai jenis industri dan organisasi dalam melakukan pengelolaan sumber daya manusia terlebih untuk menerapkan prinsip t he right man, on the right place, at the right time, and on the right job . Untuk itu, sumber daya manusia dalam organisasi harus dipandang sebagai faktor utama dan diperlakukan sebagai aset yang mendapatkan porsi prioritas yang paling kritis. Karena manusia adalah satu-satunya faktor yang menggerakkan roda organisasi dan sebagai...

Apa sih Pentingnya Manpower Planning?

Pada kesempatan ini, saya ingin sedikit membahas mengenai pentingnya perencanaan kebutuhan tenaga kerja atau Manpower Planning di dalam perusahaan. Dari perspektif organisasi, faktor manusia merupakan satu-satunya faktor yang harus dinilai sebagai aset paling utama di dalam perusahaan. Namun demikian, belum semua perusahaan menerapkan kebijakan mengenai pentingnya melakukan penyusunan kebutuhan tenaga kerja. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh beberapa hal, misalnya saja kebijakan perusahaan yang belum baku, kebutuhan tenaga kerja selama ini dianggap masih memadai sehingga tidak diperlukan perencanaan tenaga kerja, program pengembangan perusahaan belum mempertimbangkan faktor manusia sebagai faktor yang strategis, dan masih banyak faktor lainnya yang tentu akan sangat beragam di masing-masing perusahaan. Oleh karena itu, bagi Anda para pembaca yang mungkin tertarik pada bidang ini (sebagai profesional HR atau pimpinan yang sedang menyusun strategi pengembangan bisnis dan organisasi...

Introduction to Human Reliability

Sejarah Singkat Tentang Human Reliability Sejak perang dunia II, reliability engineering mulai menjadi pusat perhatian. Lima jurnal penelitian di Inggris pada masa itu difokuskan pada disiplin ilmu ini. Sejak saat itu, telah dilakukan publikasi hasil penelitian terkait dengan reliability engineering di jurnal-jurnal penelitian dan buku di berbagai negara. Fungsi dari reliability engineering adalah untuk mengembangkan kebutuhan dalam keandalan produk, membangun program keandalan yang memadai, dan melakukan analisis yang tepat untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan. Pada tahun 1958, H. L. Williams adalah salah satu orang yang pertama sekali menyatakan dalam laporan penelitiannya bahwa keandalan elemen manusia harus dimasukkan ke dalam prediksi keandalan sistem; jika elemen manusia tersebut tidak dimasukkan, maka nilai keandalan yang diperoleh tidak menggambarkan nilai keandalan sistem yang sesungguhnya. Di tahun 1960, A. Shapero melaporkan bahwa hum...