Postingan

Peran Human Factors Engineering Dalam Human Resource Management (Sebuah Perspektif Teknik Industri)

Gambar
Tulisan ini dipublikasikan pada  buku "50 Tahun Teknik Industri USU"  dalam rangka merayakan ulang tahun ke-50 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara (TI USU) pada bulan Oktober 2015. Pendahuluan Bagi para Industrial Engineer (lulusan Teknik Industri), sudah merupakan istilah yang tidak asing lagi dengan Human Factors Engineering (HFE) atau sering disebut juga dengan Ergonomi yang menjadi salah satu bidang konsentrasi di beberapa perguruan tinggi di Indonesia maupun di luar negeri. Sedangkan Human Resource Management (HRM) atau Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dapat dikatakan sebagai suplemen materi bagi keilmuan Teknik Industri dikarenakan bidang tersebut biasanya sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ilmu Manajemen. Hal ini lah yang menarik perhatian saya yang saat ini bekerja sebagai profesional di bidang Human Resource (HR) untuk mengulas tentang peran dan pengaruh HFE (Ergonomi) dalam proses pengelolaan ...

How you define your HR Model for the organization?

As we are talking about HR Model, I guess you think that we are going to discuss on many concepts proposed by experts and everything related to the process of designing, developing, and implementing those HR models to the organization. It will not so as complex as that because I do not want to take your time to share you on observation and explanation of those various HR models. I hope you already know some of them from authors or companies through their publication on how their HR models may support and take part in achieving the goals of the organization.  Well, here are some of practical tips on how to define the effective HR models for your organization. So, let's take a look below: 1. Explore the purpose of the organization The purpose of the organization can be extracted from vision, mission and goals of the organization which usually stated in the company slogan, banner, etc. "Ah, it always be like that! Start from vision, mission, goals, etc. It always b...

How To Facilitate The Business Process Mapping?

Welcome July, Semoga dengan memasuki bulan Juli ini kita semua masih tetap semangat menjalani semester kedua di tahun 2012. Well, pada tulisan saya sebelumnya yang berjudul Introduction Business Process telah kita ketahui bersama mengenai definisi dan manfaatnya. Di kesempatan kali ini saya ingin menambahkan lagi materi mengenai Business Process yang saya dapat dari hasil diskusi dengan rekan-rekan sesama member Business Process Mapping Group yang ada di LinkedIn beberapa waktu yang lalu. Agar lebih singkat berikut ini petikan hasil diskusi dengan topik "Bagaimana cara untuk memfasilitasi tim dalam mendefinisikan business process-nya" yang dibuka oleh salah satu member.

Introduction to Business Process

Gambar
Tanpa terasa ternyata sudah lama ya saya tidak menambah materi di blog ini. Jika diperbolehkan saya ingin berapologi kesibukan sangat menyita waktu saya sehingga tidak ada waktu lagi untuk menulis. Tapi itu sangat amat tidak boleh terjadi karena menulis adalah salah satu cara untuk menuangkan apa yang ada di dalam pikiran saya dengan harapan dapat memberikan sedikit insight atau wawasan bagi para pembaca. Well , pada bagian ini saya ingin sharing tentang apa yang saya pahami mengenai Business Process (BP) yang sangat dibutuhkan sebagai mindframe system dalam pengambilan keputusan di suatu organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, kita juga akan membahas materi ini secara sistematis agar lebih mudah untuk dipahami.

Which Comes First? Position or Preparation?

Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi sedikit mengenai pengalaman saya dalam mempelajari leadership dari berbagai buku, tulisan, dan rekaman video/audio John C. Maxwell yang sangat menginspirasi saya untuk tidak pernah berhenti belajar dan belajar ( learning is the never ending process ). Artikel berikut ini saya kutip dari salah satu tulisan beliau di blog-nya (dapat Anda klik di sini ) mengenai position atau preparation . Semoga dapat menginspirasi kita untuk mau terus belajar dan mempersiapkan diri terlebih dahulu dalam memimpin ketimbang menunggu berada pada posisi sebagai pemimpin dalam suatu organisasi dan setelah itu baru mulai mencoba untuk mempelajarinya. Akhir kata, terima kasih dan selamat menikmati. Salam Excellent, Budi Andryan 

Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (Part II)

Pendahuluan Pada bagian pertama, kita telah membahas proses pengelolaan sumber daya manusia berbasis kompetensi dari segi konseptual dan praktis melalui pembagian kompetensi jabatan dan proses penyusunan elemen Core dan Technical Competency . Namun demikian, masih terdapat beberapa hal penting yang perlu kita ketahui agar proses pengelolaan sumber daya manusia berbasis kompetensi tersebut dapat mencapai tujuannya sehingga organisasi maupun orang-orang yang di dalamnya dapat merasakan manfaatnya. Pada bagian II ini, kita akan membahas mengenai bagaimana caranya melakukan pengukuran kompetensi jabatan dan proses penyusunan program pengembangan kompetensi karyawan berdasarkan hasil pengukuran tersebut, baik melalui program training, coaching , dan atau counseling karyawan hingga proses penyusunan program karir karyawan. Proses Pengkuran Kompetensi Jabatan Pembentukan Tim Kerja Salah satu tujuan disusunnya kebijakan tentang pengelolaan sumber daya manusia berbasis kompetensi adalah seb...

Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (Part I)

Pendahuluan Jika Anda adalah pengajar, profesional, konsultan, atau mahasiswa/i yang sedang menggeluti bidang Human Resources Management (HRM) atau yang lazim disebut dalam bahasa Indonesia dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ini, mungkin pernah atau setidaknya mengenal istilah kompetensi dalam proses pengelolaan sumber daya manusia baik itu di lingkungan organisasi perusahaan, pendidikan, maupun beberapa organisasi lainnya yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Kompetensi sebagai sebuah konsep telah dikembangkan di berbagai jenis industri dan organisasi dalam melakukan pengelolaan sumber daya manusia terlebih untuk menerapkan prinsip t he right man, on the right place, at the right time, and on the right job . Untuk itu, sumber daya manusia dalam organisasi harus dipandang sebagai faktor utama dan diperlakukan sebagai aset yang mendapatkan porsi prioritas yang paling kritis. Karena manusia adalah satu-satunya faktor yang menggerakkan roda organisasi dan sebagai...