Mati atau Berbicara?

Masa sih kebanyakan orang lebih memilih mati daripada harus berbicara di depan umum?
Buktinya adalah kebanyakan orang ketika diminta untuk tampil dan/atau berbicara di depan umum, bereaksi dengan cara menepukkan telapak tangan ke dahi sambil berkata, "Mati aku!"
Apakah kita memang lebih memilih mati ketimbang harus tampil dan/atau berbicara di depan umum? Bagaimana dengan Anda?

Mungkin Anda agak tersenyum kecil membaca paragraf di atas. Walaupun berbicara merupakan kemampuan alamiah yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi (terkecuali untuk orang-orang yang tunawicara berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat), akan tetapi untuk berbicara di depan umum tentu harus dipersiapkan. Untuk beberapa hal yang sifatnya mendadak, setiap orang yang sudah mahir berbicara di depan umum telah memiliki pola atau rangkaian kata-kata apa yang akan diucapkannya, dan sekali lagi kemampuan berbicara di depan umum seperti ini juga sangat perlu dilatih. Jadi, setiap orang harus mulai untuk mempersiapkan diri untuk meningkatkan kemampuannya berbicara di depan umum, setidaknya untuk acara-acara yang kecil (pertemuan/rapat, presentasi di kelas/kuliah, acara keluarga, dll).

Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk mampu berbicara di depan umum; namun sebelumnya, hal yang terpenting adalah kita harus menjadi diri sendiri, menguasai topik pembicaraan, tidak merasa rendah diri tetapi harus percaya diri dan rendah hati, berpikir postif terhadap seluruh hadirin, dan menguasai teknik bahasa tubuh yang baik disertai juga dengan penampilan yang menarik.

Jadi, kita semakin yakin bahwa berbicara di depan umum tidak lebih buruk daripada mati hanya karena harus berbicara, ya kan?
Tapi, jika kita sama sekali tidak memilih mati ataupun berbicara, maka sesungguhnya kita sedang mempersiapkan kematian karakter kita sendiri.
Jalannya adalah dengan mempersiapkan dan melatih diri untuk mahir berbicara di depan umum sehingga dapat membentuk pribadi kita dengan kualitas yang excellent.

(Tulisan ini sekedar mengingatkan kita untuk mulai mempersiapkan diri dalam meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum, bukan untuk menjelaskan secara rinci bagaimana metode-metodenya. Hmmm, hanya ingin menuangkan beberapa gagasan ke dalam bentuk tulisan singkat. Terima kasih).

Salam Excellent,
Budi Andryan S. Pandia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Human Factors Engineering Dalam Human Resource Management (Sebuah Perspektif Teknik Industri)

HR Budgeting

Introduction to Organization Development