Kekuatan Teknologi Manufaktur Dengan Sistem yang Terintegrasi Tetap Terletak Pada Sumber Daya Manusia
Teknologi manufaktur berkembang dengan sangat cepat dan terus mengalami perubahan yang sangat customized (customer oriented). Perusahaan harus mengembangkan teknologinya agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang sangat beragam. Keputusan dalam implementasi teknologi manufaktur yang akan digunakan merupakan keputusan yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan memenangkan persaingan. Mengacu pada perkembangan teknologi manufaktur menurut Amrine (dalam Manajemen Teknologi hal. 150, oleh Nazaruddin) menunjukkan bahwa aktivitas perusahaan manufaktur sangat kompleks dan rumit. Berbagai aliran proses harus diperhatikan agar tetap dapat berhubungan satu sama lain dan dengan timeline yang cepat serta akurat.
Dengan kata lain, perusahaan harus membangun sistem dengan teknologi yang terintegrasi. Beberapa manfaat penting dari sistem terintegrasi adalah (dalam ERP, Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Strategi Bisnis hal. 26, oleh Wawan Dewantho dan Falahah):
Dengan kata lain, perusahaan harus membangun sistem dengan teknologi yang terintegrasi. Beberapa manfaat penting dari sistem terintegrasi adalah (dalam ERP, Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Strategi Bisnis hal. 26, oleh Wawan Dewantho dan Falahah):
- Manfaat tangible; pengurangan inventory dan sumber daya manusia, peningkatan produktivitas, pengelolaan order dan siklus pengelolaan keuangan, pengurangan biaya teknologi informasi dan biaya pengadaan, peningkatan manajemen keuangan, pendapatan (keuntungan), pengurangan biaya transportasi dan logistik, pengurangan biaya pemeliharaan, dan peningkatan kualitas pengiriman produk, yang tepat waktu.
- Manfaat intangible; visibilitas dan transparansi informasi, peningkatan proses atau terciptanya proses baru, pandangan positif konsumen atas perusahaan, fleksibilitas, globalisasi, dan peningkatan kinerja bisnis.

Gambar 1. Teknologi Manufacturing dan Keterlibatannya
(klik kanan pada gambar dan buka/open untuk mendapatkan ukuran gambar yang lebih besar)
(klik kanan pada gambar dan buka/open untuk mendapatkan ukuran gambar yang lebih besar)
Pada masa sekarang ini telah banyak perusahaan yang berusaha mengimplementasikan sistem terintegrasi seperti yang terlihat pada gambar di atas. Namun, perlu diperhatikan bahwa sistem terintegrasi tidak hanya dapat diimplementasikan pada perusahaan manufaktur. Sistem terintegrasi merupakan sebuah aliran proses yang saling berhubungan/terkait satu sama lain (antardepartemen) di dalam perusahaan. Aliran proses yang paling penting untuk diperhatikan adalah aliran proses informasi karena informasi sangat dibutuhkan oleh setiap departemen dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang harus dilakukan.
Bahkan hingga saat ini, sistem terintegrasi telah mengalami perkembangan yang lebih luas lagi, yaitu dengan adanya sistem ERP (Enterprise Resource Planning). ERP sendiri telah dikembangkan lagi menjadi extended ERP atau ERP II. Pokok bahasan mengenai teknologi manufaktur akan selalu mengalami perkembangan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang kompleks dalam mencapai tujuan perusahaan memenangkan persaingan.
Toyota adalah salah satu perusahaan yang dapat disebut sebagai pioneer dan konsisten dalam mengembangkan teknologi manufakturnya. Dimulai dengan konsep kualitas dari Deming (pakar kualitas Amerika Serikat), Toyota belajar dan mengembangkan konsep tersebut menjadi filosofi yang dipegang teguh dan dijalankan secara konsisten. Toyota mengembangkan teknologinya dengan menyusun sistem produksi yang sebenarnya sudah banyak diketahui oleh para pelaku manufaktur pada masa itu. Namun, Toyota Production System (TPS) memiliki keunggulan dari sisi SDM (Suber Daya Manusia) yang benar-benar berkomitmen menjalankan filosofi tersebut di perusahaan. Konsep Gemba Kaizen yang dijalankan dengan prinsip JIT (Just In Time) berhasil diterapkan karena para pemimpin perusahaan benar-benar memegang teguh dan melakukan proses sosialisasi dan program pelatihan Training Within Industry (TWI) yang berkesinambungan (dalam Toyota Talent hal. 43, oleh Jeffrey K. Liker dan David P. Meier).
Toyota telah menjadi role model bagi banyak perusahaan baik perusahaan manufaktur, jasa, dan proses. Teknologi manufaktur dengan sistem terintegrasi sangat mungkin dikembangkan lagi karena semakin kompleksnya kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Toyota tidak cukup berhenti dengan konsep JIT dan Kaizen. Konsep tersebut merupakan filosofi atau dasar untuk mengembangkan sistem terintegrasi. Diperlukan teknologi yang lebih tinggi untuk dapat meningkatkan produktivitas dan standar yang telah ada sekarang. Hal tersebut dapat dicapai jika didukung oleh sumber daya manusia yang tangguh dan konsisten menjalankannya.
Referensi
Dhewanto, Wawan dan Falahah. 2007. ERP (Enterprise Resource Planning), Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Strategi Bisnis. Bandung: Informatika Bandung.
Liker, Jeffrey K. dan David P. Meier. 2008. Toyota Talent, Mengembangkan SDM Anda Ala Toyota. Jakarta: Esensi.
Nazaruddin. 2008. Manajemen Teknologi. Edisi I. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Thanks for reading.
Salam Excellent,
Budi Andryan S. Pandia.
Komentar